HE/SHE HIT YOU IN THE BACK
Semalam ketika melihat kembali menyaksiakan sebuah acara kompetisi pencari kerja untuk menjadi salah satu dirut untuk ditempatkan disalah satu perusahaan TRUMP, pengusaha terhebat di Amerika dengan jaringan luas di seluruh dunia, itu membuatku termotivasi, dan dari acara itupun aku bisa tau bahwa mereka berkompetisi dan tidak pernah ragu untuk menjatuhkan lawan. Dan ternyata seorang teman yang kadang suka kita lihat dengan segoret senyum diwajahnya, malah memiliki sejuta ketidaksukaan dengan kita dengan system persaingan yang ketat. Menyakitkan memang ketika kita mendapatkan kenyataan seperti itu, seperti halnya dengan kejadian-kejadian yang mungkin terjadi di dunia kita sendiri, aku termasuk orang yang Alhamdulillah pernah disyirikin temanku sendiri. Beberapa dari mereka memasang topeng-topeng untuk menutupi rasa syirik mereka, tapi itulah persaiangan dalam hidup kompetisi yang harus dihadapi seseorang. Untuk dunia bisnis apalagi, dikantor mungkin aku tak banyak bicara, bahkan terlihat tidak pernah bicara, aku hanya berkutat dengan komputer dan pekerjaan kantorku. Kadang akupun meluangkan waktu hanya berbicara dengan teman melalui chating ataupun telpon, tapi aku tahu kadang perkataan beberapa rekan kerjaku pedas, dan aku hanya menanggapinya dengan satu rangkaian kalimat, “Berkaca dulu sebelum bicara, aku pun tidak lebih buruk darimu.” Dan mereka biasanya langsung terdiam dan melangkah pergi. Kata-kata yang cukup dalam dan sangat mengena jika dicerna dengan seksama.
Aku memiliki teman, dan aku mencoba berkomunikasi dengan mereka, mencoba untuk tidak melupakan mereka, fungsiku mungkin hanya sekedar teman, bukan seorang sahabat, tetapi bagiku seorang teman bukanlah ketika kita membutuhkannya maka kita akan menghubunginya. Waktuku memang tidak banyak, hari liburku hanya hari minggu, dan itupun aku gunakan untuk explorasi diri dan terkadang untuk menabung tidur untuk seminggu kedepan.
Aku hanya punya Mama sebagai temanku dirumah, Mama sering menasehatiku untuk lebih menjaga kesehatan, lebih sering ada di rumah. Dan akupun memulainya sejak awal bulan ini, aku memantapkan waktu untuk lebih sering di rumah, ketika aku tidak harus mengajar di kampus aku akan pulang ke rumah setelah pulang kerja, dan aku akan selalu menyiapkan buku-buku untuk aku pelajari ataupun novel-novel untuk sebagai teman di perjalanan, tidak terlalu banyak bermain dengan teman-temanku yang kata beliau “Tidak jelas….”
Beliau bukan cenayang, peramal, memiliki indera keenam maupun dukun, beliau hanya sosok ibu yang sangat sensitive dan peka terhadap lingkungannya dan keluarganya. Beliau selalu berkata, “Berhati-hatilah ketika mendapatkan sejuta pujian padamu, dan ribuan senyum untukmu, terkadang itu adalah kuburan yang mereka gali untukmu, dan jangan berfikir sebuah cacian dan makian dari mereka adalah sebuah keterpurukan untukmu, melainkan sebuah batu bata yang akan kau jejerkan untuk membangun istana termegahmu, karena kau belajar untuk disakiti, dan tersakiti.”, dan anehnya semua teman yang ketika dia bilang tidak baik untukku, maka memang benar mereka semua pastinya menyakitiku.
Temanku memang banyak, tapi siapa yang teman sejati, aku pun tidak bisa menilainya, mungkin aku bisa mengatakan Anda yang mungkin merupakan teman saya yang kebetulan membaca ini adalah teman sejatiku, tetapi mungkin di dalam lubuk hati Anda sendiri Anda menaruh rasa syirik, dengki maupun benci kepadaku, tapi aku sudah terbiasa dengan itu seperti halnya dua sahabat karibku yang ternyata salah satunya memang benar-benar menusukku dari belakang, dan tak perlu waktu hari pembalasan untuk memberinya pelajaran, Allah memberikan jalan paling aku sukai untuk memberinya pelajaran dalam hidup.
Ingatlah kita tak perlu membalas orang yang menyakiti kita, menghakimi kita, mencemooh atau apapun yang akhirnya membuat sakit hati kita, sebenarnya jeritan sakit hati kita yang terdalam itulah yang merupakan nyanyian doa untuk-Nya.
Seberapa pekanya dirimu ketika kamu berada diantara teman-temanmu, seberapa pekanya dirimu siapakah diantara mereka yang benar-benar menganggapmu teman, ataukah mereka hanya mendekatimu disaat-saat tertentu untuk nantinya….. BANG… HE/SHE HIT YOU IN THE BACK, and hei… that’s really hurt !!.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home