KAMPUS UI.... Stasiun Mahasiswa ??? dan Kereta Kumal
First publish in KRLMANIA.COM
(16/07) Naik kereta memang banyak dinamikanya, bayangkan dalam sebuah perjalanan pendek menuju kampus setelah interview disebuah perusahaan design yang menawarkan untuk merekrut aku jadi salah satu karyawannya. Aku langsung menuju stasiun UI yang berada diseberang jalan Kober tempatku interview, dan jujur baru kali itu aku menginjakan kaki disisi peron ke arah jakarta dari stasiun Universitas Indonesia.
Banyak mahasiswa yang menunggu kereta disana, jadi ingat suasana ketika aku masih bersama teman-teman di stasiun cawang, bercengkrama dan saling mendiskusikan hal-hal tertentu sambil menunggu si Badan panjang yang kadang menjengkelkan itu lewat.
Pasti akan kesal jika menunggu sendirian dan kereta datang dengan terlambat tanpa dosa, kalau kita bersama-sama dengan teman-teman mungkin kita akan lebih merasa nyaman untuk terus menghabiskan waktu di stasiun dari pada memilih pulang. Nuansa kampus sangat kental disisi ini, dan cengkrama anak-anak mahasiswa sekarang yang ala MTV makin terasa, walaupun disisi-sisi ruang tertentu banyak yang sibuk mendiskusikan masalah kuliah ataupun masalah seputar warna-warni kampus. Hampir menunggu lebih dari setengah jam untuk kereta yang semakin tak jelas jadwalnya itu, aku layaknya orang asing dalam kerumunan komunitas "SESUATU" yang membuat tersisih, beruntung posisi duduk berada di dekat penjual komik dan novel, dengan langkah pasti membuka-buka wajah komik-komik jenis baru maupun novel-novel remaja yang saat ini lagi merajai pasar negeri sendiri.
Dengan bunyi khas tanda kereta sudah mendekat, aku langsung berjalan dan bersiap, dan ternyata penuh sekali yang ingin berebut masuk, jika tidak naik saat itu juga aku pasti tidak bisa mengajar. Dengan terpaksa menyelipkan tubuhku diantara jejalan mahasiswa dan orang-orang yang berebut masuk, dan ternyata kondisi kereta tak sepenuh apa yang aku kira, masih ada jeda lowong yang bisa membuatku ikut serta dengan leluasa didalamnya, sudah lama tidak mengikuti wajah kereta setelah tabrakan bulan lalu, karena Ibunda tak mengijinkanku untuk naik kereta lagi sampai keadaan benar-benar aman. So sudah amankah keretaku kini ??
Apalagi dengan adanya gembar-gembor kereta akan mogok masal... hem.... Ready to Walk??? No way... Bus Please... STOP and Take me home :D
Hem, sepertinya aku akan semakin merindukan kereta kumal ini, kereta ekonomi yang memasyarakat dan bahkan sangat memasyarakat.... Dan ternyata wajah keretaku sama seperti yang lalu.... Selalu KUMAL
0 Comments:
Post a Comment
<< Home