Teman Baru, TTM ?? dan sebuah persahabatan yang tak mungkin, serta cinta yang dibuang jauh
Assalamu 'alaikum diaryku tercinta.
Sudah lama tidak mencurahkan isi hati di diary kesayanganku ini. Sudah hampir tiga minggu, dan selama tiga minggu ini pula aku tiga kali tidak masuk kantor. Sakit yang terus menjadi langganan yaitu MIGRAN. Hem sebuah perulangan yang biasa, ditambah aku mencandu kopi yang sebenarnya tidak boleh untuk korang-orang yang mengidap migran sepertiku. Tapi namanya juga 'NOFRI' kalau tidak identik dengan bandelnya. Dan kerjaan.... wuih.... Tambah banyak euy, oh iya Alhamdulillah aplikasi Filling sudah selesai, tinggal evalusi dan klarifikasi dari atasan. Dua aplikasi lagi menanti yaitu aplikasi rumah sakit yang harus kelar sabtu ini dan aplikasi VBAC untuk di Jawa Timur harus kelar minggu ini juga. Otakku lama-lama bisa pecah, kemarin tepatnya hari selasa, aku tidak masuk kantor karena migran ditambah aku ketika malam senin tidak tidur sama sekali hingga senin malam. Hem balas dendam mungkin.... hingga aku harus bangun jam 7 tepat dan otomatis aku pasti kesiangan sampe kantor dan tidak bisa konsentrasi, dengan alasan migran yang tepat langsung meminta mama untuk menelpon ke kantor.
Hem, hari-hari sibuk yang melelahkan, memang ditemani TIO, komputer yang makin aku cintai (Muach3x Honey), tapi tetap saja ada ruang hampa dalam sendi hidupku, aku kini jarang bertemu dengan sahabat, teman maupun kolega. Tapi setidaknya tepatnya seminggu yang lalu aku bertemu dengan orang-orang baru, anak-anak biker THUNDER 125 yang lucu dan ancur abis. Hem sedikit menyenangkan ketika menunggu mereka datang, aku menelpon kak Bidith di Bandung yang bercengkrama lama denganku. Hem waktu seakan hanya membiarkan kami bercengkrama lewat telpon maupun chat.
Kejenuhan itu datang melanda, ketika rutinitas menelpon TTM-ku (ciele... apaan tuh...hehehehehe), tapi setidaknya aku tahu dia baik-baik saja, dan masih mau menerima uluran bantuanku untuk tesisnya dan akan kembali ke Bandung hari ini. Senin lalu ada rasa kecewa ketika dia bilang sedang sakit, setidaknya aku telah membuat dirinya tak terperhatikan padahal posisinya sedang di Medan pulang kampung. Tapi dengan lelucon-lelucon kecil berharap dia bisa merasa lebih baik. Tapi sekali dan beru pertama kalinya dia menelponku semalam, mengatakan bahwa hari rabu ini dia akan kembali ke Bandung dan mengabarkan bahwa HP-nya telah di jual dengan alasan tertentu hingga dia harus minta maaf jika aku tak bisa menghubunginya beberapa saat ini. Dengan keadaan sedang bete dengan pekerjaan pembuatan program jam 9 lebih malam lalu, ada semangat baru ketika dia menelpon. Wah trims banget ya... Feyi....
Ketika semua menjadi tenang, aku kehilangan seorang sahabat, entah siapa yang salah, tapi mungkin karena ada ketidakcocokan dalam perjalanan kami meninggalkan persahabatan ke jenjang yang lebih menuju percintaan, membuat persahabatan itu hilang, lenyap. Tapi setidaknya aku bersyukur memiliki sahabat seperti dia dulu, andai sekarang pun dia masih mau untuk menjalinnya, tentu akan lebih nyaman, tanpa canggung, tanpa beban, seperti dulu.... dua tahun yang lalu.
Tapi kini ku banyak ingin menggapai mimpi, bagiku cinta adalah bagian yang harus kusingkirkan jauh-jauh.... sampai mungkin Tuhanpun akan membuat ketukan keras di kepalaku untuk berpaling dan melihat pangeranku disana... halahhh.... BULLSHIT abis....
Dear diary, aku sepertinya harus melanjutkan pekerjaanku yang lainnya, semoga kita bertemu lagi....
Wassalam
0 Comments:
Post a Comment
<< Home