Lelah... Seakan tubuh tak sanggup berkontraksi

Lelah, mungkin kata yang begitu tepat untuk kutuangkan saat ini, bernafas dengan lega mungkin sulit, sebuah kejaran pekerjaan semakin dekat dan membuatku ingin berteriak,

"satu-satu boleh?" Tanya hatiku yang sebenarnya.
"seharusnya boleh, tapi...." suara di telinga kiriku berkata bimbang.
"sekarang memang gak bisa satu-satu, mepet neh." kata suara di sebelah kanan.
"Gue cuma pengen fokus. konsen, gak kepecah gini."
"Rehat aja, gak ngambil kerjaan di luar kantor." seru yang disebelah kanan nyantai.
"Jangan, sayang banget, potensi bagus tuh kalau loe ngerjain kerjaan di luar."
"Tapi gue cape." Seruku kencang senin lalu, saat aku melepas lelah ketika berhujan ria sore itu. Selasa dan Rabu esoknya aku tak bisa ke kantor karena pening yang melanda. Bisikan-bisikan itu datang dan pergi.

Kupandangi Deva yang tertutup angun dengan tumpukan kertas materi kuliahku yang semakin buat otakku tak bekerja normal. Besok aku harus bagaimana, aku tidak tahu. Ingin rasanya seminggu lepas dari materi hidup yang sama, tapi bisakah ?

SIAK aplikasi pemerintahan yang semakin buat kepala terbelah delapan, yang awalnya menggunakan PHP dan MySQL kini harus berubah dengan bahasa pemprograman JAVA. Yang bener aja, belajar lagi disaat mepet gini, aduh bikin ruwet dunia yang bikin gue dari dulu jadi orang gila di dunia IT yang lebih edan dari kenyataannya. Gue emang lagi BU, buat urusan Deva, kuliah dan juga buku-buku kuliah yang emang mahal (gak mahal banget ketimbang buku komputer gue seh). Nyokap seh nyantai-nyantai aja, selama ini masih mau bantu, tapi tengsin abis kalau pinjem terus, mikir bayarnya, makanya cari projek agak gede, tapi SK-nya belum turun. SIAL.... kudu nunggu 1 bulan ? 2 bulan ? itu seh gak masalah, cuma yang jadi masalah, projek 4 bulan bisa kena potong gara-gara molornya SK, kebayang gak akan kelar.

Ngomong-ngomong masalah bayangan, gue kebayang banget mau resign dari kantor gue, cuma tempatnya enak banget, anak-anaknya juga, tapi kalau mikir gak enaknya, gajinya kecil, kerjaan bertumpuk, dikejar dead line, wah bisa mati muda gue. Gue lebih enjoy ngerjain web-web gratisan, tanpa beban, apa bagusnya gue kerja di yayasan aja yah, tapi yayasannya yang bisa gaji gue sepuluh jeti sebulan hahahhahahahaha.

Weks... cape.... udahan akh, see you again.