Google
 
Web nofriza.blogspot.com
 
  .:: With So Much Love ::.   >> Its about my little habbit <<  
 
 
 
 
 


>> Name
>> Email
>> URI
>> Msg



Seorang Anak yang lahir dengan segenap cinta beserta tangan Allah yang selalu menyelimutinya dengan selimut cinta-Nya. Seorang anak yang bernama Nofriza Nindiyasari lahir tanggal 8 November 1981, anak paling bungsu di keluarga kecil yang bahagia. Tomboy, jail dan Nakal itu identitas dari sosok Nofri yang tidak bisa lepas hingga sekarang, gadis yang dikenal cuek dan suka ngerjain orang. Selamat berkenalan denganku semoga kalian bisa sedikit tahu tentang gadis tomboy ini dan kehidupannya.


KATA BIJAK



SPONSOR








Pengunjung Web Saya sejak
28 April 2005



Your browser is :
 

Tuesday, August 29, 2006

Maksud Lo???

Kalau tadi siang gue ditanya temen gue, siapa yang gue cinta sekarang, jujur masih belum yakin, karena gue simpatik sama dua orang sekaligus, karena mereka pinter dari gue, tapi keduanya lebih muda dari gue, yang satu karena emang sobatan dari gue kuliah S1 dan satu lagi baru-baru ini kenal karena sering bantuin gue, tapi kalau sama sobat gue, emang dia pernah bilang suka sama gue ketika beberapa bulan kenalan, cuma belum kasih jawaban dianya bilang untuk lupain aja, nah sekarang gue suka dengan sikap dia yang perhatian sama gue, suka pegang kepala gue kalau gue bersikap kaya anak kecil, padahal dulu sama sekali gak ada seperti itu, boro-boro pegangan tangan, nyebrang dipegangin aja belum pernah, nah ini kejadian deh pas pulang dari kampus kemarin, dia makin beda banget, gue pikir dia sering ngelus kepala gue karena ungkapan sayang dia sama sobatnya, sampe pas kemarin kita pergi ke rumah salah seorang temennya yang sekaligus kakak kelas gue, dan disana dia juga nunjukin hal-hal yang lebih aneh lagi, pegang tangan gue, menariknya untuk mengajak aku makan, lalu kemudian berujar "Kok badan lo panas banget Nof?" dengan muka khawatir banget, gue tenang2 aja, karena gue pikir itu hal biasa abis, tapi pas dia udah selesai makan, padahal gue belum, tiba-tiba dia ngelus punggung gue dan berbisik "makannya udah belum?" disitu gue merasa seperti mendapatkan sesuatu yang gak bisa gue telaah, sambil ngeles gue cuma bilang "beloman, tapi lo kenapa seh?" dia cuma diem aja. Pas main ke rumahnya untuk ambil bahan-bahan kuliah semester satu dan contoh-contoh tugas, dia lebih manja dan sebenarnya gue suka itu, tapi kadang gue kalau inget dia yang sok pinter, sok paling dibutuhin di kampus, bikin gue gak respek lagi. Gue bertanya sama diri gue sendiri, apa gue suka sama dia padahal kadang gue merasa gak steg kalau dia berbuat agak sombong?

Kemanjaan dia itu gak biasa gue temuin di mantan-mantan gue dulu, mungkin karena kadarnya yang berlebih, dan gue bener-bener kaget, sampe akhirnya dia bilang "Nof, gak usah ngomong apapun, rasain aja. Rasain apa yang gue rasa sekarang." Gue bener-bener gak ngerti, tanpa kata-kata mana bisa gue ngertiin, sampe akhirnya gue nangis karena kalau emang yang gue pikirin itu bener, kalau dia suka sama gue, atau bahkan cinta, apa bisa gue bertahan sama dia? maksud gue, gue sendiri masih gamang, masih belum siap untuk mencintai seseorang atau bisa dikatakan takut, karena gue takut kehilangan lagi, takut suatu saat gue pegang udara hampa lagi, takut kalau gue kecewa lagi, dia binggung dan minta maaf ke gue , tapi gue gak bisa bilang kenapa gue nangis, karena beberapa minggu sebelumnya gue pernah bilang ke dia kalau gue takut untuk memulai pacaran lagi, atau lebih dikatakan gue gak mau pacaran, kalau emang udah sayang sama gue gak perlu diomong, cukup tunjukin dan serius sama gue. Apa hal itu yang dia pake untuk nunjukin ke gue, tapi sumpah gue takut kalau gue sebenarnya gue juga suka tapi sekaligus gue takut kehilangan momen dimana gue merasa di sayangi. Gue cuma tanya ke dia ketika tangisan gue selesai, "boleh tanya sesuatu gak?"
"boleh, tanya aja."
"em.. lo kenapa seh, kok hari ini lo aneh banget?"
"Lo rasain aja nof, kalau lo bisa rasain, jalanin apa adanya aja."
Aduh gue binggung, sebenarnya arahnya kemana seh? gak jelas neh, kata jalanin aja kan kata paling GASWAT yang pernah ada, gak ada status yang jelas, bisa putus kapan kita mau. tapi tunggu apa JALANIN aja disini berarti PACARAN atau cuma otak gue yang berfikir gitu, akhirnya gue nanya lagi.
"Maksud lo apa?"
"Gak perlu diomong kan Nof, di rasain aja, lo bisa tau apa yang sebenarnya terjadi."
Wait... DIRASAIN AJA? apa sikap dia yang berubah, suka kasih belaian sayang yang bikin gue merinding, perhatian dan segala macem itu... berarti dia suka sama gue, atau gue yang ke ge-eran. Nah semenjak itu kita jadi dingin, sampe akhirnya dia tanya
"Lo tugas apa aja yang beluman?, sama pesenan temen-temen lo?"
"Statistik sama Metodologi Penelitian Pendidikan, yang bikin proposal itu."
"Oh ya udah ambil aja datanya nanti di komputer gue."
"tapi proposal itu tar gue bikin sendiri."
"Alah masih salah aja bikinnya, mau bikinin orang."
"Ih Jahat..." Gue ngelitikin dia, dan baru gue tau kalau dia gelian...
"Ih gelian...." sambil terus coba ngelitikin gue.
"Gak seh, cuma sama orang-orang tertentu."
"Maksudnya?"
"Susah akh ngomong sama anak kecil."
"Ih maksudnya apa?"
"iya, gue geli kalau dikelitikin cewe,"
"Semua cewe?"
"Bukan, cewe yang bisa bikin gue merasa kesetrum kalau disentuh dia."
"Kesetrum? emang sekarang kesetrum?"
"Iya."
"Kenapa?"
"Aduh susah ya ngomong sama anak kecil, kagak ada ngertinya."
"makanya kasih tau."
"Gak akh, males." Sambil menghindari kelitikan gue.
"Nof, umur gak bisa diboongin,"
"Maksudnya apa lagi tuh?"
"Aduh susah deh kalau ngomong sama anak yang bukan dari background pendidikan."
"Iya deh.... yang anak pendidikan."
"bukan gitu, cuma di umur tertentu ada dimana masa itu ada, tanpa diomongin getaran itu muncul tanpa di duga."
"Maksudnya?"
"Aduh udah akh nanya mulu maksudnya, maksudnya, kapan gedenya seh?"
"kan udah gede."
"Tapi otak lo tuh anak kecil banget."
"Gak akh..."
"Emang..." dan kemudian adzan maghrib tiba, dan setelah kita sholat dia sibuk dengan materi soal yang akan dia kasih ke anak didiknya. karena merasa di cuekin gue pulang dengan suasana dingin banget antara kita berdua, dan dia juga gak anterin gue sampe naik mobil seperti biasanya kalau gue pulang dari sana, karena alasan dia pake sarung.

Semaleman gue berfikir, kaya apa nantinya kita, hubungan ini dingin sejak gue pulang walaupun gue sempet ngeles pas di tanya gue ngambek gara-gara dicuekin dia kerja. Sampe saat ini pun gue rasa kaya gue orang baru kenal sama dia, karena gue telpon tadi juga dia biasa banget, dan pas siang gue ambil kacamata gue yang ketinggalan gue bersyukur gak ketemu dia karena gue takut ketemu dia walaupun satu sisi lain gue pengen ketemu juga. Tapi karena kadar keinginan untuk tidak ketemu lebih besar, gue pergi dengan bimbang, sampe gue telp terakhir,
"Sori ya tadi gak ketemu dulu."
"Gak papa. lagi pula gue lagi mandi."
"Lagi ngapain?"
"Lagi sama temen-temen."
"Oh udah dulu yah."
"Ok."

BASIIIIII kan, padahal biasanya kalau kita masih sobatan kaya dulu, sangat normal kita bisa becanda lama di telpon, gue gak mau kehilangan sobat sebetulnya tapi kejadian kemarin bikin gue takut sama dia... sedih juga, binggung juga, pokoknya gak jelas deh. Aduh pusing.... Ada yang bisa bantu??? apa seh maksud dia?? apa yang harus gue lakuin???

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

 
 
 
 
  Copyright Nofriza @2005 Powered By : Blogspot