Google
 
Web nofriza.blogspot.com
 
  .:: With So Much Love ::.   >> Its about my little habbit <<  
 
 
 
 
 


>> Name
>> Email
>> URI
>> Msg



Seorang Anak yang lahir dengan segenap cinta beserta tangan Allah yang selalu menyelimutinya dengan selimut cinta-Nya. Seorang anak yang bernama Nofriza Nindiyasari lahir tanggal 8 November 1981, anak paling bungsu di keluarga kecil yang bahagia. Tomboy, jail dan Nakal itu identitas dari sosok Nofri yang tidak bisa lepas hingga sekarang, gadis yang dikenal cuek dan suka ngerjain orang. Selamat berkenalan denganku semoga kalian bisa sedikit tahu tentang gadis tomboy ini dan kehidupannya.


KATA BIJAK



SPONSOR








Pengunjung Web Saya sejak
28 April 2005



Your browser is :
 

Saturday, October 14, 2006

Ketika Sakitku... Adalah Bukti... Aku butuh Dokter..!!!!

Semenjak aku divonis positif mengidap penyakit ginjal, Mama panik banget, ingetin aku tiap hari untuk tidak banyak duduk dan minum air putih banyak-banyak. Yah pada awalnya aku terindikasi terkena gejala Ginjal ketika SMU, ketika itu aku tiba-tiba sakit pinggang yang amat sangat dan sembuh ketika Mama memberikan jamu tradisional, karena aku gak mau dibawa ke dokter, aku dan almarhum Papa adalah dua orang yang anti dokter, di otak kita selalu sama "kalau ke dokter, pasti disuntik.", padahal Mama dan kakak selalu bilang bahwa nanti hanya diperiksa aja, kalau disuntik kalau udah parah, makanya aku selalu cari-cari alasan kalau ke dokter.

Pada serangan ke dua, waktu masih bekerja di Sinergy, aku kena serangan yang lumayan parah juga, tapi aku masih bisa jalan, beres-beres cuma gak bisa berdiri lama karena perih, dan ketika aku ditelpon Mama, Mama langsung nyuruh aku ke klinik dan Mama akan nunggu disana setelah pulang mengajar, kebetulan klinik itu dokternya sudah dekat sekali dengan keluarga dan sangat kenal Mama, karena kebetulan yang memiliki klinik tersebut adalah dokter yang sama-sama dari Sumatera Barat - Bukit Tinggi. Dan dengan nyeri aku sempat menolak, tapi gak tahan denger Mama marah-marah di telpon, kuping udah panas banget akhirnya ke klinik juga, di klinik Mama udah cemberut dan marah karena gak bisa mendengarkan nasehatnya, nah pas ketemu dokter, kena dinasehatin lagi dan belum kena pantangan makanan atau minuman apapun, setelah sembuh aku makin banyak begadang, duduk di depan komputer dengan minum air putih sangat minim bahkan lupa sama sekali. Akhirnya serangan ketiga di hari keempat puasa, awalnya ketika saur gak masalah dalam acara pembuangan zat asam dalam tubuh melalui salauran kencing (* sori bahasanya pakai bahasa biologis), setelah bangun sekitar jam 8.30, rasanya ingin sekali ke toilet dan walhasil tak ada apapun yang keluar dari kantung kemih yang sudah penuh. Awalnya mungkin perasaan aja, hingga jam 10.00 hal ini jadi masalah dan perih sekali, pinggang serasa ingin copot, dan pantatku sakit sekali, akhirnya gak tahan nangis juga di kasur favoritku di kamarku dulu yang sekarang jadi kamar Mama, dan Mama yang sedang mengaji awalnya masih melanjutkan hingga akhirnya ke kamar dan bilang "Enak sakitnya?" Aduh tega nian seh bilang begitu, ya mungkin Mama marah karena selama ini aku gak pernah ngikuti kata-katanya hingga akhirnya hari itu aku merasa seperti sekarat.

Mama akhirnya cerita panjang tentang Almarhum Papa dan almarhum adik kandungnya, Pak Ete (Paman) Afrizal yang sama penyakitnya denganku, penyakit keturunan dengan motif yang sama, sama-sama bandel, peminum kopi dan untungnya aku bukan perokok, "Like Father like Daughter" mungkin kata yang tepat ketika Mama bilang "Anak sama Bapak gak ada bedanya." Yah mungkin itu yang buat kita klop dan punya sifat yang sama, sama-sama pendiam, suka ilmu pengetahuan, tantangan dan paling takut sama KETINGGIAN... akhirnya aku cuma minum air yang banyak setelah akhirnya buka jam 9 pagi karena berusaha untuk memancing zat asam itu keluar, dan minum air daun yang sudah direbus yang katanya digunakan untuk orang-orang yang kena ginjal.

Nah jam 14.10 udah gak tahan banget, dan aku sadar aku perlu dokter saat ini, dokter yang harus datang ke rumah, dan minta ke Mama, "Ma, ke dokter Bahar yuk." Baru kali itu aku minta ke dokter dan Mama tidak merespon banyak karena dia sendiri sedang puasa dan cuaca diluar sangat panas, dan akhirnya Mama sudah rapi-rapi tapi ternyata aku makin parah, karena apapun yang aku makan baik aku minum pasti satu menit kemudian aku muntahkan lagi, sejak jam 10 itu, dan membuat aku malas untuk makan apalagi minum karena sepertinya tubuhku menolak untuk menerima apapun dan akhirnya aku gak kuat untuk pergi ke dokter bersama Mama, dan Mama menelpon ke pihak klinik bagaimana jika sipenderita tidak ikut, dan itu sah-sah saja, dan aku menunggu dirumah dengan diawasi oleh tetangga, dan aku benar-benar menderita, aku pikir dengan aku coba tidur aku akan lebih baik, tapi sepertinya penyakit ini tak mengijinkan aku sedikit saja untuk tidur walaupun hanya semenit.

Setelah Mama pulang, belum masuk ke dalam rumah, tetangga kasih laporan kalau aku muntah-muntah terus, dan berusaha tidur tapi tidak bisa, dan akhirnya Mama memberikan aku obat yang sangat banyak, sebelum makan dan sesudah makan, aku harus meminum obat sebelum makan, dan akhirnya obat itu malah lebih memancing aku untuk muntah dan kemudian aku paksakan makan dan minum obat sesudah makan, dengan selimut tebal, aku tidur di kasur kecil di depan TV dan ternyata obat itu bisa membuatku tertidur dan aku bangun sekitar pukul 20.10 dan Mama hanya melihatku berharap obat itu bereaksi dengan cepat, dan akhirnya ternyata memang obat itu membuahkan hasil dan rasanya lega sekali, dan sejak saat itu Mama agak lebih memperhatikanku soal minuman, dan berikan informasi dari dokter tentang pantangan apa saja yang harus aku patuhi. Aku tidak boleh minum kopi lagi padahal itu minuman favoritku, dan teh juga tidak boleh, makan makanan yang pedas dan beberapa hal lainnya, dan itu buat aku agak merana sampai sekarang. Minum kopi sebenarnya untuk membuat aku iseng hingga tidak berfikir untuk ngemil, jika tidak ada kopi emang enaknya merokok, tapi pastinya gak boleh sama Mama, dan jadinya sekarang di sebelah Deva ada botol Aqua besar yang berisi penuh agar aku minum terus. Kalau sedang ada diluar, setiap buka Mama pasti suruh aku minum banyak, jangan duduk depan komputer terlalu lama apalagi kalau sedang puasa, karena tidak diimbangi dengan minum yang banyak.

Sekarang tau sakitnya kemarin, aku gak mau kena lagi, oleh sebab itu aku lebih banyak menjaga diri apalagi pas tau aku harus cek up lagi ke dokter untuk tes urine, dan sampai hari ini aku belum ke klinik lagi, dan dokter mengatakan metabolisme tubuh karena penyakit ginjal akan membuat tubuh menjadi kurus kering atau gemuk padahal makan kita tidak terlalu banyak, wah kayanya memang itu benar, metabolisme tubuhku sangat tidak benar, dan aku takut juga karena kalau kena gagal ginjal bisa-bisa harus cuci darah atau diangkat... wah itu bahaya banget... Empat penyakit besar yang ada dikeluargaku adalah jantung, ginjal dan diabetes serta Lever. Jantung dan Ginjal adalah penyakit yang di idap Papa, dan menurun kepadaku adalah ginjal, dan jantung pernah di tebak oleh teman Mama dan ternyata tidak benar karena jantungku ternyata sehat, diabetes adalah penyakit yang diidap nenek yang menurun ke kakak yang juga pengidap Lever.

So... ternyata aku butuh DOKTER!!! semoga tidak kumat lagi... karena sakitnya membuat aku seakan melihat kematianku sendiri... dan itu mengerikan...

1 Comments:

At 4:52 PM, Anonymous Anonymous said...

Non, kasihan mamamu tuh kalau kamu ngak nurutin kemauannya, aku yakin deh mamamu pasti tahu apa yang terbaik buat buah hatinya tercinta.
Aku doain semoga saja sakitmu bisa lekas sembuh dan tidak kambuh lagi. Percayalah Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik bagi umatnya :-)

 

Post a Comment

<< Home

 
 
 
 
  Copyright Nofriza @2005 Powered By : Blogspot