Ibu Dosen.... Hmmmm.... Ganjil deh

cape banget.... lelah dan penat, enaknya langsung pulang... ketemu mama, minum kopi dan langsung tidur. Jam segini masih di kampus abis ngajar, mahasiswa-mahasiswanya seru juga, aku kayanya sudah menyukai profesi satu ini walaupun sudah lama kugeluti, memang beberapa minggu lalu sepertinya aku tak sanggup untuk mengajar dengan kondisi kerja padat (kerja apa kerja hihihhihi) dan rumah yang jauh dari kampus dan kantor.

tapi kalau dibawa enjoy nikmat juga, tadi bercengrama dengan mahasiswaku di AMIK, memang aku tak ada kelas disana tapi suasana disana sangat islami dan kekeluargaan berbeda ketika di Universitas Mpu Tantular-nya yang terkesan tidak terlalu memperdulikan satu sama lain, atau mungkin inilah dunia kuliah malam yang dibilang dunia tanpa basa basi.... semua serba cepat, berlari mencoba meraih ilmu dengan waktu sangat singkat.

Aku akan kembali mengajar besok, dan kembali di universitas, tapi besok adalah jam mahasiswa anak kuliah siang, (siang bolong gitu loh). Yang pasti aku coba untuk terus memenuhi tanggung jawabku. Panggilan Ibu dosen sebenarnya ganjil juga, kadang aku dan mahasiswa hanya menggunakan vokal "gue" dan "elo" aja, memang terkesan sangat internasional dengan bahasa yang seperti itu, tetapi malah itu mendekatkan aku dengan mahasiswaku, terkadang kami pun saling bicara lewat chat.

Semoga aku bisa menjadi dosen yang terbaik untuk mahasiswaku...

Sedih moloe neh....

Percaya gak percaya, ketika novel aku dua-duanya ditolak, memang kemaren aku diskusi sama temen namanya Dedy dan dia memberikan semangat baru, kalau bisa aku ceritakan sedikit, diskusi kemarin seperti ini :

"Kasian deh gue, masa dua-duanya novel gue ditolak ?" Rengekku pura-pura (sok jayus gitu deh)
"Biarin aja, dia kan cuma editor, kaga tau tuh capenya buat tulisan, suruh dia buat tulisan." Cibirnya dengan lucu, "Tapi jangan khawatir gue yakin lo bisa... ayo kembangin lagi.... berjalan dengan waktu gue yakin lo akan sukses, orang berhasil kan awalnya gagal dulu lagi."

Aku berfikir memang ada benarnya apa yang ia katakan, dan aku mulai mencoba untuk lebih explore diri dan terus belajar, lagi pula aku kan masih banyak yang mesti dipelajari, dunia internet yang begitu kucintai tak mungkin kutinggalkan, dunia painting yang kini menjadi jalinan erat dalam kesaharianku kadang mengupas kesedihan dan pilu hati..... Terima kasih untuk Dedy karena telah membuat pikiranku lebih maju dan bisa lebih menghadapi kenyataan.

My Broken Heart

Hiks... hiks.... broken heart neh :P but forget it, yang penting, aku bisa berdiri di kakiku sendiri selama setaun ini tanpa sentuhan lelaki (ceile....), sekalinya suka sama yang gak seagama, tapi akhirnya inget dengan pesan teman-temanku, selayaknya akhwat jilbab seperti aku tak baik seperti itu.
"hem bener juga" pikirku, tapi jujur sesek juga kalau dia ngomongin labaanya sekarang, tabah aja deh sambil coba menenangkan diri.

Selama ini aku terbiasa dengan kesendirian, aku harus bisa memperpanjang masanya dengan ikhlas, aku yakin di ujung pengharapan cintaku, Allah akan memberikan pangeran terbaik untuk berjalan bersamaku selamanya hingga akhir hayatku nanti.

Amien....

Puisi... hem Love it

Aku hari ini menulis puisi lagi, itu pun karena teman menginginkan aku membantunya untuk membuatkan puisi untuk kekasih tercinta, lumayan hanya dengan hitungan 34 detik menghasilkan karya asal, tapi aku sangat menyukainya. dan puisi itu aku persembahkan ke teman2 yang lain, ke kalian juga.....

Untuk teman dan pengunjung setia....

SOSOK INDAHMU

ketika aku menatap langit....
hampa terasa dengan senyum bulan
mencoba menghibur relungku
mencairkan kerinduanku

ketika aku bersamamu
serasa langitpun berpesta
dengan nyanyian asmara terindah
dan aku pun menyimpan kata
untuk sosok terindahmu....

I Love U My Dearest Friends

(Today....April, 28th 2005, 10:30)