Google
 
Web nofriza.blogspot.com
 
  .:: With So Much Love ::.   >> Its about my little habbit <<  
 
 
 
 
 


>> Name
>> Email
>> URI
>> Msg



Seorang Anak yang lahir dengan segenap cinta beserta tangan Allah yang selalu menyelimutinya dengan selimut cinta-Nya. Seorang anak yang bernama Nofriza Nindiyasari lahir tanggal 8 November 1981, anak paling bungsu di keluarga kecil yang bahagia. Tomboy, jail dan Nakal itu identitas dari sosok Nofri yang tidak bisa lepas hingga sekarang, gadis yang dikenal cuek dan suka ngerjain orang. Selamat berkenalan denganku semoga kalian bisa sedikit tahu tentang gadis tomboy ini dan kehidupannya.


KATA BIJAK


Favorite Links Blogroll Community Isengan Sebelumnya Archives
SPONSOR








Pengunjung Web Saya sejak
28 April 2005



Your browser is :
 

Tuesday, October 25, 2005

Tak Boleh Mengeluh... Sabar Itu Penting???

Ketika kantor kini heboh dengan ribuan masalah, malah aku jingrak-jingkrakan sebagai akibat aku yang gak ada juntrungannya kumatan itu. Wah aneh sampai-sampai kadang mikir kenapa. Betewe... betewe kayanya kumat lagi neh gue penyakit ginjalnya, kudu banyak-banyak minum air putih, semaleman udah di depan kompi dengan mata super cape, bukan lagi 5 watt, tapi 0.5 watt, Mama udah marah-marah sampe menyediakan satu botol gede minuman air putih diatas meja komputer.

Tapi pekerjaan banyak, berfikir anjuran bos, harus selalu teroraganisir, terlampir dengan rapi, tau mana prioritas utama dan Blas lakukan pekerjaan itu dengan penuh kesabaran. Ok I do it boz.... nah kemaren2 seru juga ngerjain portal dalam tempo 2 hari udah bisa menu umum terselesaikan dengan mantap, aduh senangnya dengan sistem pengkodean super aneh :P (bagi gue) dan sistem HIDDEN PAGE yang seru abis....

Mau lanjut kerja lagi... UPS pulang akh suudah kenyang neh... Alhamdulillah sudah buka, untung banyak yang ngingetin kalau gak bablas d gak buka2

Monday, October 24, 2005

Dunia Kecil yang Buat Pusing

Ada yang ingin berteriak karena dunia kecil ini yang kelewat kejam ???, sepertinya aku yang harus teriak lebih keras karena ingin rasanya meluluhlantahkan semua kekejaman ini. Aku tak bisa berkata banyak, dalam jejak yang semakin surut, pandangan ke belakang semakin sering membuat semua cita-cita seakan samar.

Dari mulai kepergian sahabatku keluar kota, dinamikaku terasa hilang, terserang dalam gelombang kehidupan yang semakin membuatku seakan ingin menggelepar usai. Melihat tatapan Mama kemarin membuatku sadar aku ada tanggung jawab di bumi, bukan untuk keegoisanku sendiri, aku akan berdiri sampe esok untuk Mama, andai itu bisa, ingin rasanya punya sebuah istana termegah untuk menyempatkan Mama berada disana, sedikit melihatnya tersenyum dan berujar dengan lantang. "Aku bangga dengan Anakku". Hem mungkin dunia akan bersorak gembira.

Oh Dunia.... mengapa dengan secuil sejarah yang akan terukir nanti membuatku merasa sangat hampa, dengan semakin sempitnya ruangku bergerak, dengan kemalasanku bersama makhluk lainnya, karena sibuk dengan hentakkan rutinitas yang kadang bisa membuatlku gila nantinya. Keinginan yang terlalu besar, ambisi yang semakin aku surutkan malah membuat aku makin membenci dunia. Ingat ketika semangat membara dengan ambisi yang tinggi malah membuat semua terlewat tanpa bekas. ingin merasa seperti saat dulu masih dengan dunia ke kanak-kanakan tanpa sebuah kestressan yang akan buat kepala pecah.

Jika ada seseorang yang bisa aku jadikan sandaran, mungkin aku akan merasa lebih nyaman. Moga di Ramdhan suci ini Allah mendengarkan doa-doaku.... Dan biarkan dunia tak kan kejam kepadaku, kepada siapapun, dan mengembalikan semua yang hilang dulu. Semua sahabat, teman dan siapapun yang mengenalku untuk bersama lagi menjalin silahturahmi dalam dekapan cinta yang abadi....

Wednesday, October 12, 2005

Jalan menuju Barokah, kok malah jadi mulai feminim ???

Ramadhan semakin hari semakin indah, tak tahu kenapa cobaan semakin berat, walaupun mama selalu bilang, Allah tak pernah mencoba-coba hambanya. Tapi Ramadhan ini sungguh sulit untuk dilalui, walaupun bukan dalam berpuasanya, tetapi dalam aku menanggulangi sikapku sendiri yang padahal dalam keseharian tidak seperti ini, perasaan itu semakin saja mengukung dan tak bisa terkendali, padahal setiap saat aku berteriak dalam hati dan memohon kepada Allah agar aku bisa melupakan itu semua, kelelahan yang tak bisa dipungkiri, tetapi malah lelah itu kian menghujanku bagai parang yang tak mau berhenti. Aku ingin menghentikan semua, menghentikan kinerja otak dan hati yang selalu maunya sendiri. Tak bisa dikontrol dengan kesinambungan yang aneh. Semakin hari di bulan Ramadhan ini aku semakin tak bisa kosentrasi entah itu di perkerjaan ataupun yang lainnya.

Seorang kakak angkatku mengatakan Allah tak akan memberikan cobaan yang melebihi kemampuan umat-NYa, memang benar, tetapi yang membuat aku tak mampu adalah otakku yang tak mampu untuk bekerja secara wajar, tak peduli dengan keadaan sekitar seperti layaknya dulu. Bayangkan saja, sifat ke feminimanku mulai muncul, ini tidak ada dalam sejarah sejak dua tahun yang lalu. Kok bisa-bisanya datang di saat bulan suci ini, ingin lebih tampak manis, berprilaku layaknya wanita, tidak terlalu cuek. Ya ampun.... ITs not me... but what can i say its already happen. aku malah lebih sensitif, Oh My God... What Happen To Me.... tapi pastinya aku juga bosan nantinya (I hope) karena aku terbiasa dengan pola tingkah agak kelaki-lakian yang hingga teman-teman mengatakan aku "lelaki jadi-jadian" bukan sebuah kebanggan tentunya dengan julukan itu, tetapi membuat aku senang karena aku bisa berdiri diatas kakiku sendiri tanpa harus melalui kemanjaan yang tak berarti.

Inikah rahmat Ramadhan yang ku dapat? moga masih banyak rahmat yang bisa kudapat disini, Mama mengharapkan aku seperti ini terus, lebih menyayangi diriku sendiri....
lebih matang di usiaku yang sudah ingin 24 tahun. Semoga Ramadhan ini doa-doaku terkabul... Amien.... :D

Monday, October 10, 2005

Sebuah Arti Cinta

Cinta adalah sebuah karya dalam dunia yang kecil, bersembunyi dengan manis disetiap hati manusia, akan menyerebak dengan harum ketika sentuhan kecil itu menyentuh hati tanpa ragu, sehingga kamu lupa kapan kamu pernah mencintai seseorang.

Cinta adalah kerahmatan yang diberikan padamu sejak kau pertama kali bernafas di dunia, bersama hembusan kasihnya menemani karpet merah kehidupanmu.

Cinta adalah sebuah penerimaan tanpa sebuah tuntutan, dia bukan sebuah keegoisan untuk setiap ketidakberdayaan, tapi dia adalah penopang untuk setiap kekalahan.

Cinta adalah kepasrahan jiwa, sebuah keindahan tanpa sebuah kecemburuan, karena cemburu akan menjadikan cinta sebagai awal sebuah perpecahan.

Cinta adalah keikhlasan untuk terus memberi, tanpa harus mendapatkan sesuatu dari apa yang telah diberi, dia murni bagai air yang terus mengalir mengenangi tanah-tanah gersang.

Cinta adalah sebuah ungkapan tanpa suara, ia terbaca dengan sikap, tatapan mata dan melodi jeritan hati yang akan terdengar oleh hati-hati manusia yang memiliki seribu cinta dihatinya.

Pecinta sejati adalah mereka yang tidak pernah menyiakan waktu mereka untuk berujar “Aku mencintaimu”, tetapi nafas, sikap dan tatapan mereka adalah sebuah ungkapan tanpa butuh sebuah jawaban dan pembalasan untuk setiap cinta yang pernah dia berikan.

Pecinta sejati bukanlah orang yang memuja cinta, dia memberikan ribuan cinta, kasih dan sayang dengan tangan-tangannya dan terus meniupkan helaian demi helaian mawar cinta untuk setiap orang disekelilingnya.

Pecinta sejati adalah kekasih yang tak perlu banyak bicara untuk sebuah jalinan kasih, dia memberikan pita-pita cinta untuk setiap kado yang akan diberikan kepada orang yang dicintainya setiap menitnya, tak pernah lelah untuk terus mencintai dan tak pernah menuntut untuk mendapatkan kesempurnaan kekasihnya, tetapi ia membiarkan kekasihnya tumbuh dengan dewasa dengan cinta yang ia berikan, memberi bimbingan ketika kekasihnya salah arah.

Pecinta sejati, bukanlah mereka yang bodoh untuk mencintai orang-orang yang hanya bisa menuntut, meminta hak, memberikan ribuan kecemburuan yang akan menghujamnya hingga luapan kemarahan akan membuatnya untuk berhenti bersama mereka walaupun ia tak akan berhenti untuk mencintainya.

Pecinta sejati adalah mereka yang memiliki pendirian untuk mencintai seseorang, mereka adalah orang dengan insting tajam yang tahu kepada siapa mereka akan berjalan seumur hidupnya, memberikan kediaman terdamai di dunia untuknya dan kekasih sejatinya.

Pecinta sejati adalah mereka yang selalu menggenggam tangan kekasihnya dengan erat, merangkul sahabat-sahabatnya, memberi sebuah jawaban untuk setiap pertanyaan tanpa amarah tetapi dengan senyuman yang menyejukkan jiwa.

Pecinta sejati bukanlah pujangga picisan yang berteriak tanpa pembuktian, yang berjalan tanpa tentu arah, ia berjalan dengan keharuman yang akan ia semerbakkan untuk membangunkan emosi yang lain untuk bisa saling mencintai, karena sesungguhnya manusia adalah untuk saling mencintai….

Pecinta sejati adalah mereka yang tak pernah berhenti untuk mencintai seseorang walau waktu mereka telah habis di dunia, walau matanya tertutup dalam panggilan suci-Nya, cintanya akan terus ada mengiringi kehidupan-kehidupan lain yang akan terus berjalan dan yang akan mengenang semua cinta yang pernah diberikannya.

Sebuah ungkapan cinta dari sudut kecil mata hatiku, setiap ia menyentuh tanpa ragu, diungkapkan untuk menyentuh hati para pecinta yang masih berusaha untuk mencinta, punya segudang cinta yang akan terus diberikan untuk mereka yang dicintainya, untuk Tuhan, keluarga, kekasih dan orang disekelilingnya. CINTA akan menuntun hidupmu lebih baik, bersama keanggunannya akan membuat hatimu lebih indah dan auramu lebih cantik. Salam dariku untuk para pecinta.... We still fight in love... hope u are the true lovers.... :D

Regrads

Segoret Puisi diwajah Ibu

Pernah melihat dengan seksama wajah ibumu, disetiap dia memandang wajahmu ?, ada sebuah puisi yang biasa tersirat diwajah Ibuku disaat semua masalah menerpanya, disaat peluh tak menyusutkan kakinya untuk terus menemani jalan kami didunia, memberi istana terindah untuk kami. Puisi ini merupakan suratan dari wajah Ibuku selama ini menemaniku dan mungkin adalah untaian cinta ibumu juga....

Biarkan aku mencapai langit, sayang....
Biarkan aku berhembus bersama angin, sayang....
Biarkan aku tertawa bersama mimpi, sayang....
Dan biarkan aku melamun bersama bintang, sayang....

Tawaku melawan panas matahari
Bahagiaku menerpa keganasan dunia
Dan suci kasihku akan selalu menemanimu
Aku akan menjadi bayang dihidupmu

Terucap kata indah seindah bulan purnama
Sayang jangan pernah tertidur untuk jalan ini
Jangan menari diatas kehampaan hatiku
Karena kurasa berbeda saat bersamamu

Di dalam hatiku, kau akan selalu bersamaku....
Untuk dua putriku tercinta....

Untukmu Mama... We love U, eventhough we never say that....

Nofriza's Poetry Collection

Thursday, October 06, 2005

Indahnya Ramadhan

Alhamdulillah, sekarang kita sedang melaksanakan ibadah Ramadhan, hari pertama kemarin aku sangat mengantuk dan tidak bisa konsentrasi kerja dengan diselingi mati lampu ketika sore harinya dikantor yang membuat aku bisa memejamkan mata sejenak walaupun itu tak mampu menutupi rasa kantukku hari itu, Alhamdulillah hari ini lebih segar tanpa rasa ngantuk yang mengukung mata hingga ingin jatuh dan ingin tenggelam dalam tidur nyenyak.

Jika Ramadhan datang banyak kenangan yang tersimpan dalam Ramadhan-Ramadhan sebelumnya, aku teringat ketika masih bisa melaksanakan ibadah puasa dengan Papa, beliau selelu membangunkanku dan kakakku untuk segera sahur dan mengingatkan kami sholat dan mengaji ketika maghrib telah usai, karena seringnya aku bertengkar dengan teman sepengajianku maka aku mengaji dengan Mama yang kebetulan guru agama sampai kini. Masih ingat ketika banyak pelajaran yang di dapat ketika Ramadhan, dari tahun ke tahun dapat dirasakan perbedaannya. Ada tadarus bersama, sholat jamaah ketika masih bersama Papa, Papa memang paling rajin untuk pergi ke mesjid jika bulan puasa, dan aku segera ikut dengan beliau, tetapi setelah Papa meninggal, Mama jarang mengajak kami ke mesjid dan lebih suka kami menemaninya dirumah dan sholat tarawih di rumah. Semenjak SMA aku mulai lebih mendalami Islam dengan mengikuti ROHIS sekolah, walaupun aku terkenal paling badung dan tak mau diatur. Hingga Alhamdulillah aku diberikan hidayah untuk menggunakan hijab sejak SMU kelas dua, walaupun itu berawal karena kami yang tak berjilbab merasa tersisih dengan kelompok yang berjilbab, banyaj pertentangan yang terjadi saat itu, terlebih dari keluarga, Mama dan kakakku kurang mensetujui aku menggunakan jilbab dengan alasan yang beragam.

Tanpa ragu memantapkan tekad dan hingga sekarang aku masih menggunakannya. Oh Indahnya makna Ramadhan telah membuat hidupku lebih baik dari hari ke hari, dengan rahmat-Nya yang telah membuat aku selalu merasa utuh sebagai manusia. Allah selama ini menjadi tempat curhatku krtika malam, menangis meraung kala sedih menerpa, tak perlu jawaban lisan untuk menenangkanku, tetapi selama ini Allah selalu membuat keajaiban yang tak bisa aku pungkiri.

Seperti hari ini saja, aku menjalankan program Digital Qur'an dan aku sudah mematikannya dengan maksud ingin mengulang kembali pengajian yang tertinggal, malah program itu terus bersuara dengan merdu tanpa program yang menjalankannya, sampai aku mempertanyakannya kepada temanku yang memiliki program tersebut dan dia hanya bergidik dan bilang 'AJAIB'. Mungkin hanya kesalahan sistem pikirku dan temanku tetapi dia berhenti ketika surat itu selesai dibacakan.

Banyak keajaiban yang terus mengikuti, dengan iringan mimpi-mimpi yang selalu tak dapat kujawab. Ingin rasanya merasakan keajaiban Ramadhan sekarang, esok, minggu depan, bulan depan, terus dan terus. Serasa ingin Ramadhan tak berakhir, karena aku tahu setiap Ramadhan tiba Papa akan kembali ke rumah berkumpul dan tersenyum ketika kita mendoakannya, melafaskan doa-doa suci untuk kelapangan kuburnya, dan pengampunan untuknya. Papa semoga kau damai disana. Ingin bertemu denganmu nanti malam, seperti malam-malam Ramadhan lalu.

Selamat menunaikan ibadah Ramadhan dan Papa aku tahu kau ada bersamaku setiap malamnya, ditemani dengan teman setiaku bersama menunggu fajar.

 
 
 
 
  Copyright Nofriza @2005 Powered By : Blogspot