Satu persatu sahabatku menghilang karena lokasi pekerjaan atau ruang lingkup pekerjaannya yang membuat jarak kami menjadi tidak lagi seperti dulu. Sebuah rasa pahit disini, tapi memang harus terjadi, tetapi aku senang dengan apa yang mereka dapatkan, sebuah tempat dan penghasilan yang lebih baik. aku selalu berdoa semoga mereka bisa terus menjadi sahabatku.
Dan sosok sahabat di kantorku yang lama juga akan menikah, kalau bicara menikah.... kemarin si Mama bahas lagi masalah itu, tapi aku cuma langsung tiduran di sampingnya mendehem sedikit dan menjadikan tubuhnya guling besarku untuk tidur, tapi dengan sigap dia langsung memberikan guling kesayanganku dan tentu saja, jika sudah ada di kasur busa tempat biasa aku tidur di lantai ketimbang kamarku sendiri, beberapa menit langsung BLEB pules, padahal si Mama lagi asik kasih wejangan panjang tentang silsilah hidup, tentang bagaimana masa depan dan juga tentang kuliah S2 yang menyita perhatianku lebih dari apapun.
Kesibukanku juga menjadi takaran Mama untuk memprediksi ulang kapan aku akan menikah, mengingat aku pun belum mau pacaran lagi, (red: abis pacaran gak enak, langsung aja kan asik, BLEP) Mama pun mengancang-ancang dengan meminta beberapa saudara untuk mencarikan (SITI NURBAYA neh gue), tapi setidaknya bisa jadi sahabat kan mereka, lumayan dapet temen baru. Mama berharap gue meneruskan generasi Padang dengan segala adatnya yang kental dan khas. Hem.... tapi balik lagi masalah sahabat, Dwie sahabat yang paling asik, Artur sobat yang paling enak untuk diajak seneng, gila dan berbagi ilmu, gila tuh anak politiknya kentel banget, gue belajar tentang bagaimana menghadapi orang yang berbeda, menjadikan diri gue dewasa dan gak manja, hehehehhehe... Mas Ade sosok yang lucu namun asik dan pinter abis, pokoke gue seneng banget deh dapet temen-temen pinter kaya mereka. Enstein di NET banyak banget ternyata hahahahhaha...
Good Luck Guys, keep in touch