GubraksaDotCom
Pernah suatu ketika beberapa sahabatku bertanya,
"Kenapa di beberapa cerpen loe, gue selalu menemukan nama Ruddy disana ?"
Sebenarnya sangat simple, aku suka dengan nama itu dan nama itu mengingatkanku untuk lebih menghargai sebaris kata yang biasa kita panggil "Cinta", dia memberikan sebuah pelajaran yang sangat berharga untukku, lelaki satu-satunya yang pernah memutuskan hubungan kasih denganku, dan lucunya itu menjadi bagian lelucon lagi untukku, yang langsung tertawa pas dapet sms minta putus dari dia, lucu juga..... Tapi ada sebuah sms yang buat aku terpukul saat itu setelah beberapa hari kami putus.
"Orang yang mencintai lo adalah orang yang melakukan hal yang terbaik untuk lo, kalo lo ingin dicintai, cintailah orang lain." Agak kurang paham artinya, kemudian akupun bertanya kepada beberapa teman dan mereka Cuma kasih komentar.
"Dia Cuma minta satu, hargai cinta dia, itu aja… coba mengerti.... Serius dan cinta bukan lelucon atau bagian lawakan yang enak buat bikin lo ngakak !!!" akh entahlah mungkin benar kata Mama.....
"Berhentilah menjadikan cinta sebuah lelucon yang bisa kau nikmati hingga kamu terbahak-bahak ketika kembali ke belakang." Ucapan yang sangat dalam, mungkin melihat sebuah dinamika kehidupan anak bungsunya yang seakan tak pernah serius untuk menjalin hubungan.
"Suatu saat jika waktunya tiba, cinta itu akan membuat mata ade selalu basah dalam suka maupun duka." Aku tersenyum sambil memakan biscuit yang tergeletak di bibir meja teras rumahku. Dengan sengaja berbicara sambil tiduran dengan membuka lembaran-lembaran buku agenda yang hampir seluruh isi belakangnya merupakan puisi yang aku tulis saat senggang.
"Kemaren itu menangis kan?" Mama menatap heran, jadi ingat kejadian hari minggu lalu yang aku menagis karena sudah tak tahan dengan perasaan yang aku pendam selama ini, apalagi dengan frekuensi ketemuan yang agak sering akhir-akhir ini, yang buat kepala bercabang hingga gak jelas harus mengerjakan apa. Memang Cinta susah dimengerti.
Kenapa tuh ?, serius suka sama dia ?"
"Yup, tapi Mama kan udah tahu kan, bertepuk sebelah tangan, dia udah keburu keambil orang. Memang belum sepenuhnya, tapi tiga perematnya dia sudah memantapkan diri dengan cewe itu."
"Mendam perasaan berapa lama ?"
"Kayanya hampir setauh gitu deh Ma, emang kenapa ?"
"Wah putus sama si Ivan kan udah setahun lebih tuh, berarti jaraknya gak jauh dong. Gak kepikiran beritahu dia ?" Aku menggangguk kecil dan kemudian menggeleng keras.
"Gak akh, takut sejarah terulang, lagi pula kayanya dinding Berlinnya susah ditembus, jadi lebih baik bersandar disitu hingga bosan."
"Hem.... sejarah terulang, maksudnya ?" Mama menyiritkan kening.
"Ups...." Sahutku karena keceplosan bicara.
"Hayo, katakan apa yang dimaksud dengan katamu tadi ?!" Mama mengerling penuh tanda Tanya, aku salah tingkah dan garuk-garuk kepala sendiri.
"Hehehehehe.... Ingat foto yang Ade taruh di dalam laci ?"
"Hem.... iya, yang ada cowo sendiri pake baju taekondo yang kamu pernah bilang ke Mama dia waktu itu ikut acara demo...."
"eskul...." Sahutku cepat melihat Mama mencoba mengingat-ingat.
"Iya.... itu, memangnya kenapa ? Kamu suka sama dia ?" Aku menggangguk.
"Sejak kapan ?"
"Pertama kali ketemu waktu penataran P4 pas hari pertama sekolah waktu SMA."
"Hah ? kok Mama gak tahu."
"Yach Mama, semua masalah Ade kan gak semuanya Mama harus tahu, lagian bukan masalah besar dong." Jawabku singkat sambil menggigit spidol hitam yang aku tarus dibelakang telinga sejak tadi.
"Iya juga, trus gimana ? kamu beritahu dia tentang perasaan kamu ?"
"Iya, tapi salah waktunya, aku kirimin dia surat tapi disaat dia suka sama orang lain, jadinya aku ditolak, untung gak nangis waktu itu, dan beberapa minggu kemudian dia juga mengalami nasib yang sama ditolak sama cewe yang disukanya itu." Aku menjawab ringan.
"Wah kualat tuh." Mama kemudian mengembangkan senyumnya.
"Iya mungkin."
"Trus.... Gimana masih suka sama dia ?"
"Iyalah, cinta pertama gitu lo Ma.... Never Ending Bo.... "
"Apaan tuh artinya.... ???"
"Artinya tidak akan pernah mati."
"Oooo.... "
"Trus sama yang ini gimana, berarti tumpang tindih dong perasaannya ?"
"Gak sih Ma, Cuma mungkin kadarnya beda, cinta pertama kaya gimana kan lain paknya, cinta yang sekarang juga lain."
"Kalo cinta yang sekarang.... "
"True love ?? cinta sejati ?? kayanya bisa dibilang gitu, ngejomblo setaunan gitu sebenarnya karena nungguin dia putus sama cewenya." Kekehku tak berdosa.
"Jahat amat kamu."
"Becanda Ma, tapi yach paling kaya cinta Ade sama cinta pertama Ade kali, Cuma jadi penonton di sebuah layar lebar, dan akan meninggalkan gedung saat kita tahu akhirnya, karena akhirnya akan lebih menyakitkan." Aku mulai menulis puisi lagi, mencoba mengorek satu persatu kata demi kata aneh yang akan keluar.
"Hem.... Jadi kamu tahu dong kabar terakhir dengan cinta pertamamu itu, memang siapa namanya ?"
"Iya tahu dong, aku terakhir telp katanya sudah punya pacar di semarang dan dia minta ditugasin di sana untuk lebih memperlancar hubungan mereka, dan mereka niatan serius tuh. Namanya ka nada dibelakang foto."
"Tugas di semarang, memangnya kerja dimana ?"
"Angkatan Udara, dia lulusan Akabri setelah keluar dari Trisakti."
"Ooo.... Letnan dong."
"Iya Letu, alias letnan satu." Aku menerawang menatap langit-langit.
"Pantes kamu ngebet banget pengen jadi Kowat, salah satunya itu pemicunya, karena dia seorang angkatan ?"
"Gak juga sih Ma, kan Mama tahu aku pengen banget jadi Kowat karena waktu itu pacaran sama Ismi.... " Mama kemudian menggeleng-gelengkan kepala. "Jadi ingat Ismi, dia masih di Aceh gak ya.... "
"Masih perhatian kayanya neh ??"
"Ya pastilah, apalagi pas tahu yang kemaren konflik di Aceh itu dia meminta dirinya untuk ditugasin disana, walau udah gak barengan lagi, Cuma dag dig dug juga, apalagi pas tsunami udah gak dapet kabar lagi kan ?"
"Iya juga ya, anaknya baik banget, tapi sekarang masih pengen jadi kowat ?"
"Kalau ada kesempatan kenapa engga ? Letu gitu lo.... mana tau bisa cari tahu tentang Ismi trus bisa barengan lagi" Aku terbahak-bahak sampai terbatuk-batuk "jayus banget gak sih???"
"Yach dia masih suka sama si Ismi. Tapi kalau kamu ikut Kowat pendidikannya kan setahun, berarti gak liat kamu tuh setahun."
"Hehehehe.... takut kangen yach."
"Anak sendiri ya pasti dikangenin, gimana sih kamu De."
"Hehehehehe.... "
"Udah telp X ?" (hehehehe namanya rahasia ya, nanti ketahuan BAHAYA)
"Every day.... tapi ya Cuma obrolan biasa, curhat doang, masalah kehidupan dan seputar kerjaan."
"nanti makin sayang, pusing loh kalau dia nikah nanti."
"Tiap malem aja nangis mulu." Jawabku setengah becanda.
"oh itu air mata yach, Mama kira kamu bikin pulau.... " Mama langsung terkekeh-kekeh kegirangan berhasil menemukan satu sela untuk mengskak aku.
"GubraksaDotCom deh, gak ada tuh di buku sejarah Ade bikin pulau hehehehe.... Yang ada bikin jalan tol." Kami kemudian tertawa, aduh sampai lupa mengerjakan hal-hal yang harus diselesaikan malam ini juga. Memang Mama senang sekali ketika aku datang pukul tujuh tadi malam, karena Mama selalu melihatku ketika berangkat kerja, dan ketika aku pulang aku langsung menggelar kasur di ruangan depan dan siap tidur karena aku selalu pulang malam akhir-akhir ini, karena kesibukkan yang kayanya makin asik untuk digeluti dan sayang untuk tidak diterjuni karena banyak ruang lingkup yang bisa aku rambah dan banyaknya teman yang bisa aku raih.
Mungkin aku akan seperti malam-malam sebelumnya, menyelipkan doa untuk A dan X hem… semoga mereka hidup bahagia, dan untuk beberapa mantanku yang masih suka aku jailin ditelpon atau ngejayusin mereka di depan teman-temannya (maaf ya kalau salah satu dari kalian ada yang baca.... :P). Akh Cuma satu neh mantan yang kalau ditelp langsung aku mati kutu, karena pas denger suaranya GubraksaDotCom ingat waktu seharian sama dia, wah yang rasanya pengen lagi ngerasain suasana paling romantis seumur hidupku, tapi sayang aku terlalu cepat ambil keputusan dan say GoodBye. (kebiasaan buruk yang terulang terus menerus) Alhamdulillah September ini nikah, seperti rencana semula, September 2005 dia akan menikah, tetapi dengan pengantin wanita yang berbeda :D Yach ternyata itulah hidup, manusia boleh berencana, tapi pena dan kertas hanya Allah yang berhak menggoret isi cerita kehidupan kita. Tapi kalau ditanya nikah oleh teman-teman ke aku, pasti jawaban khasku....
"KAPAN-KAPAN" Hahahaha.... kaya gak niat gitu banget gak sih.... Hihihihihihi....
Nikmatnya memang kalau punya banyak temen, kalau banyak pacar apalagi hihihihihihihi.... GubraksaDotCom....